perempuan duduk termangu
terkilas hidupnya yang lalu
tenang, wajar
dan cenderung membosankan
seketika gairahnya melayang,
berontak
jiwanya terlalu besar untuk ukuran tubuhnya
mendesak,
memaksa
tapi kemudian limbung kala cinta-bencinya pergi
langkahnya goyah
mimpinya kabur
tanggung jawab yang serta merta
enggan ditelannya
dan ia berlari
sekuat tenaga
banyak orang menyorakinya
menyemangatinya
mendorongnya pergi lebih jauh
tapi hatinya beku
dan ia terjerembab sekali lagi
terseret pusaran yang tak dimengerti
lalu dayanya lenyap
menyerah...
kalah.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home