layar yang bisu dan tanpa daya menjadi tempat yang tepat untuk tumpahkan semua. objek yang tidak akan pernah jadi subjek. tanpa komplikasi. tanpa kompromi. sesederhana itu.

Wednesday, April 16, 2008

Tiba-Tiba Ingat Kamu

Tibatiba ingat kamu

Padahal kamu entah sedang apa

Lalu tibatiba pula ingin menulis

Sesuatu tentang kamu

Sayang aku malas mencari katakata

Mereka sepertinya hilang

Lenyap di balik tumpukan kertas

Atau di dindingdinding toilet

Atau di layar bisu berkedip di hadapanku

Aku mau kamu

Sekarang dan sekarang juga

Seperti anak kecil yang tidak bisa diberi pengertian

Dan mengancam dengan tatapan mata yg berkacakaca

Siap menangis meledak kalau kamu tidak disini

Tapi aku bukan anak kecil

Biarpun setengah mati ingin jadi anak kecil lagi

Dan kamu juga tidak akan datang saat ini

Karena kamu sedang entah melakukan apa dimana

Kamu…

Berhentilah bermainmain dalam kepalaku

Tapi kamu membandel

Seperti surat cintamu yang masih kusimpan

Dengan pendar jingga aman didalam peti hartakarunku

Di rumah bukit di kota Bandung

Jadi bertanyatanya sedang mampir dimana langit senja yang bolong itu

Dan sekarang aku jadi tersenyumsenyum

Mengingat ulahmu yang nakal dan genit

Yang menggegerkan semua orang

Arrgghh…

Aku rindu…

2 Comments:

Blogger doko utomo said...

Bu nunik Salam kenal....saya seneng bisa mampir di blog ini, sepertinya kita satu rumpun hehehe....maksudku sama2 pendidik kalo boleh kenal lebih banyak tentang ibu n bisa saling tukar info tentang dunia kita

10:21 AM

 
Anonymous Anonymous said...

Ya, mungkin karena itu

12:40 AM

 

Post a Comment

<< Home