layar yang bisu dan tanpa daya menjadi tempat yang tepat untuk tumpahkan semua. objek yang tidak akan pernah jadi subjek. tanpa komplikasi. tanpa kompromi. sesederhana itu.

Thursday, March 20, 2008

Tentang Web-logging

Hari ini saya mengobrol singkat dengan seorang teman. Setelah membicarakan sepatu yang batal saya beli, kami pun membicaran web log saya. Rupanya dia baru tahu kalau saya punya dua halaman web log. Isinya sih sama saja. Hanya saja karena multiply punya tempat yang lebih banyak untuk menyimpan foto-foto, maka saya memutuskan membuat kavling di sana.

Khusus seksi web log, rupanya multiply menawarkan fasilitas yang memungkinkan saya untuk cross-post ke alamat web log saya di blogspot. Jadi saya cukup posting sekali di multiply maka otomatis posting tersebut bisa dilihat di blogspot saya. Rupa-rupanya teman saya ini punya pengamatan yang unik. Dia bilang, dia melihat dua sisi saya dari dua blog itu. Agaknya karena judul dua web blog tersebut yang berbeda. Lollies dan Tumpah.

Katanya, “you have this suram mood in the blogspot one but a brighter side of you in the multiply version. is that how you'd like it to be portrayed? well, at least that's how i looked at it. one is lollies, the other is some serious stuff man”

Terus terang saya tidak pernah berpikir demikian. Karena toh isinya sama saja, pikir saya. Apalagi kalau dilihat-lihat isinya melulu racauan tidak jelas yang pada saat saya menuliskannya rasa-rasanya penting untuk dikeluarkan dari kepala. Tentang judul, saya tidak bisa menjelaskan kenapa saya memilih dua judul tersebut. Spontan saja rasanya. Mungkinkah karena waktu membuat web log di multiply saya sedang senang sehingga memilih judul yang berkonotasi cerah ceria (mungkin, lho), sementara waktu membuat web log di blogspot saya sedang sok serius kepingin jadi filsuf? Hahaha… entahlah. Tapi yang jelas komentar teman saya ini sukses menggelitik saya.

Omong-omong soal web logging, saya sekalian mau promosi dua web log favorit saya belakangan ini. Sila mampir di mietektek.blogspot.com dan makarti.blogspot.com. Dua-duanya unik dan sukses bikin saya senyum-senyum. Sayang mbak penjual mietekteknya sedang cuti dari web logging sampai beberapa bulan ke depan karena kuliah sudah dimulai dan dia merasa tidak punya waktu untuk ber-web-logging. Biar begitu, saya masih menemukan kenikmatan membaca kembali posting-posting terdahulunya. Jadi kalau punya waktu lebih atau sedang tidak ada kegiatan yang lebih penting atau justru sedang berprokrastinasi menunda mengerjakan hal-hal yang lebih berarti sila mampir ke dua web log tersebut. Ya? Ya?

math is never easy

And the secret whispers in silence. I, you, we, the equation.

keluh kesah mahasiswa

Hari ini saya memaksa diri untuk mulai kembali menjadi mahasiswa lagi. Belajar mandiri: membaca bahan-bahan kuliah dan mulai melakukan riset untuk keperluan tugas yang jatuh tempo 3 minggu lagi. Tiga minggu memang terdengar seakan masih seabad lagi. Tapi percayalah, tidak demikian halnya apabila dalam 3 minggu ke depan ada 2 tugas berbeda plus beberapa acara bersama teman-teman sudah menanti. Apalagi saya pun tidak mau menghabiskan akhir minggu saya dengan memikirkan dan mengerjakan tugas. Jadi otomatis, waktu saya hanya ada 5 hari dalam seminggu dimana 2 hari di antaranya pastilah tidak efektif karena paling tidak 6 jam dalam masing-masing hari akan terbuang dalam perjalanan ke kampus, kuliah dan bersosialisasi dengan kawan-kawan sekelas. Belum lagi jam tidur saya yang panjang itu, plus tentu saja kebutuhan saya untuk selalu berkomunikasi dengan beberapa orang yang kadangkala sebentar saja tapi sering pula memakan waktu hingga berjam-jam lamanya di dunia maya. Jelaslah sudah bahwa waktu 3 minggu adalah waktu yang teramat sempit. Tapi seperti laiknya mahasiswa nirteladan, di tengah kesadaran waktu yang demikian pendek untuk mengerjakan 2 essai sepanjang 5750 kata, saya tetap saja bergeming. Bermalas-malasan dan hampir setiap 20 menit sekali melongok halaman facebook, friendster, blog kawan-kawan dan surat elektronik. Bah, malas betul saya ini. Dan tiap kali saya sadar betapa malasnya saya, maka pembenaran pun berkelibat di kepala. This too shall pass. Jadi yah, biarpun sekarang bermalas-malasan tapi toh nanti akan selesai juga, hahaha… Yakinlah saya, semua pasti akan mengerutkan dahi dan bertanya bagaimana mau selesai kalau terus menerus ditunda? Yah… namanya juga pembenaran… tidak perlu masuk akal, yang penting membuat hati sedikit tenang dan tidak terlampau stress.